Orang Singkil Kuasai Lebih Dari Dua Bahasa




foto IST jalan dua jalur
Singkilnews.id-ANDA  berkunjung ke Aceh Singkil, jangan heran mendengar dua orang warga yang berbincang di warung kopi menggunakan bahasa berbeda. Namun tetap nyambung. Obrolan seperti itu, termasuk ketika berbicara serius maupun bersenda gurau.

Seorang warga _ngomong_ dengan bahasa pesisir, sementara lawan bicaranya menjawab dengan bahasa Singkil, merupakan hal biasa. Obrolan dalam dua bahasa berbeda tersebut mengalir begitu saja.

Cara berkomunikasi beda bahasa terjadi secara alamiah. Namun ketika berhadapan dengan halayak ramai, seolah ada kesepakatan tidak tertulis. Semua kompak menggunakan bahasa Indonesia. Ini bisa didengar dalam khutbah jumat maupun pidato pejabat saat berkunjung ke pelosok terpencil sekalipun.

Tentu saja demi menghargai perbedaan bahasa yang heterogen. Agar semua bisa memahami sekaligus menguatkan persatuan dalam satu bahasa.

Setidaknya penduduk di bumi kelahiran Syeikh Abdurrauf As-Singkili ini, rata-rata menguasai lebih dari dua bahasa. Salah satunya bahasa Singkil, lazim disebut dengan istilah bahasa _kade-kade/Kampong_ dan penduduk berbahasa Pesisir dengan istilah bahasa _ba apo/Jame_

Bahasa daerah yang ada di Aceh Singkil, antara lain, bahasa Singkil dan bahasa Pesisir mirip dengan bahasa minang. Kemudian ada bahasa pakpak, aceh, jawa, batak dan nias.

Ragam suku, bahasa dan adat budaya terikat dalam tali persaudaraan Begitu juga dengan kehidupan antar umat beragama berjalan harmonis di kabupaten yang berbatasan dengan Sumatera Utara itu.

Di sana ada Islam, Keristen Protestan dan Katolik. Bahkan di wilayah Danau Paris, masih ada warga penganut kepercayaan tertentu. Namun tetap hidup rukun saling berdampingan termasuk dalam membangun rumah.

*Sumber: Serambinews.com *

Related

RAGAM 4411357042260724291

Post a Comment

emo-but-icon

item