'Anyang", Makanan Khas Aceh Singkil Yang Banyak Diminati Setiap Bulan Ramadan

https://www.singkilnews.id/2023/03/anyang-makanan-khas-aceh-singkil-yang.html
Pesanan Anyang banyak dibulan puasa ramadhan pedagang Anyang raup untung perhari capai ratusan ribu. (Foto: AJNN/Khairuman).
SINGKILNEWS.ID- Sore itu sekitar pukul 16.45 WIB di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil seorang wanita paruh baya Ramsinah bersama suaminya Asnarli tampak sedang membungkus 'Anyang', berupa makanan khas yang selalu banyak diminati di saat bulan puasa ramadan.
Proses usaha rumahan Ramsinah berupa Anyang tampak sederhana namun cukup dikenal. Selain dibantu sang suami, dia juga dibantu anaknya Zikri, seorang pemuda dalam hal perpesanan atau delivery (jasa antar).
Penjual dan peracik makanan khas Anyang Aceh Singkil untuk saat ini, bisa dihitung jari dan hanya beberapa orang saja. Pembuatannya juga memerlukan keahlian khusus karena bila tak benar-benar menguasai dipastikan dagangan Anyang tersebut hanya berumur satu hari saja, karena pasti ditinggalkan pembeli.
Disela-sela aktivitasnya, Ramsinah ditemui AJNN pada Sabtu 25 Maret kemarin mengatakan Makanan khas Anyang berupa sayur mayur yang sudah diramu berbagai macam bumbu. Dibungkus secara alami, yakni lembaran daun pisang yang sudah didiang api menambah khas aroma lezatnya.
"Anyang lebih banyak diproduksi banyak hanya di bulan puasa ramadan karena banyak permintaan pesanan," ujar Ramsinah.
Hari biasa, ucapnya, sesekali saja karena pada hari selain bulan ramadan lebih dominan pembuatan kripik ubi. dibungkus dan ditompangkan di sejumlah warung.
Selama bulan ramadan lebih kepada pembuatan Anyang. Dijual Rp 5 ribu per bungkus, bahkan paling murah ada Rp 3000 perbungkusnya sehingga ditotal pendapatan bisa mencapai Rp 200 ribu per hari hasil puluhan bungkus anyang yang terjual.
Terkait latar belakangnya sebagai pembuat Anyang, Ramsinah mengaku sudah sejak kecil sudah mampu meracik dan meramu dsn pandai dari orang tuanya. "Saya sudah sejak turun temurun membuat anyang ini, apalagi kami sekeluarga rata-rata pedagang makanan," ujarnya.
Mengenai pemasaran dan penjualan Anyang, kata Ramsinah, sejak dulu-dulu dijajakan dibawa berjalan atau bersepeda. Namun sekarang sekarang dibawa anak, dijajakan melalui medsos dan pesanan.
"Untuk saat ini cukup kompleks, pelanggan selain tetangga, luar desa hingga pelosok, karena dibantu suami dan anak-anak," ujarnya.
Dikatakan bahan-bahan untuk membuat Anyang, antara lain, Simboling atau pucuk rotan, daun ubi, kacang panjang, Cikaro, Nangka, bunga pepaya, jeruk nipis, garam, bawang dan kelapa parut gongseng halus (Ambu-ambu). Kemudian dicampur sayur Rimbang dan lokan.
Kemudian, sambungnya, proses waktu pembuatan Anyang dilakukan sejak pagi, hingga ba'da Ashar sudah mulai dibungkus dan diantar kepada pelanggan.(Red)
Sumber: AJNN