Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil Gelar Bedah Buku, Angkat Khazanah Pesisir dan Tokoh Ulama Besar

 Kadis arsip Aliasmi 

SINGKILNEWS.ID – Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil menggelar kegiatan Bedah Buku yang menghadirkan dua karya penting berjudul “Ini, Itu Gosong Telaga: Menyingkap Khazanah Pesisir Aceh Singkil” dan “Riwayat Hidup Syekh Abdurrauf As-Singkily.”
Acara berlangsung selama dua hari, pada 15–16 Oktober 2025, di Aula Makmursyah Putra Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil.

Kegiatan ini menghadirkan tiga panelis berkompeten dan berpengaruh di bidangnya, dipandu oleh aktivis budaya Wanhar Lingga.
Ketiga panelis tersebut yakni Drs. Sjamsuddin Rizard, M.Sc, penulis buku Buaya Pengkolan; Aslym Combih, S.H., M.Si, penulis Singkil dalam Lintasan Sejarah: Identitas Wilayah dan Asal Usul Etnisnya; serta Kang Dede Rosadi, jurnalis nasional yang banyak menulis tentang Aceh Singkil dan kekayaan budayanya.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Singkil, Ali Hasmi, S.E., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya memperkenalkan dan mengangkat khazanah lokal Aceh Singkil kepada masyarakat luas. Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk gemar menulis.

“Dengan menulis, kita tidak hanya menorehkan pemikiran, tetapi juga meneguhkan sejarah dan budaya Aceh Singkil. Melalui tulisan, kita menjaga memori kolektif agar tidak hilang ditelan waktu,” ujar Ali Hasmi dalam sambutannya.

Ia menambahkan,

“Pepatah mengatakan, dengan membaca kita mengenal dunia, dan dengan menulis, dunia mengenal kita. Kini saatnya Aceh Singkil memperkenalkan dirinya kepada dunia — sebagaimana dilakukan ulama besar kita, Syekh Abdurrauf As-Singkily, lebih dari tiga abad lalu melalui karya besarnya, terjemahan lengkap pertama Al-Qur’an berbahasa Melayu.”
Kegiatan bedah buku tersebut mendapat apresiasi tinggi dari para peserta yang terdiri atas kalangan akademisi, mahasiswa, penulis, pemerhati budaya, serta insan literasi Aceh Singkil. Diskusi berlangsung hangat dan inspiratif, memperkaya pemahaman peserta tentang sejarah dan nilai-nilai budaya pesisir Aceh Singkil yang menjadi latar utama karya Sadri Ondang Jaya.

Di akhir kegiatan, Ali Hasmi mengajak generasi muda Aceh Singkil meneladani jejak intelektual Syekh Abdurrauf As-Singkily dengan terus menulis dan berkarya demi kemajuan literasi daerah.

“Ayo generasi muda Aceh Singkil, mari kita gerakkan pena dan langkah, menulis untuk meneguhkan jati diri, serta memperkenalkan Aceh Singkil ke pentas dunia,” tutupnya.
(red/sukri malau)


Related

SOSIAL 5854564238091629643

Post a Comment

emo-but-icon

item