TALUD MASJID AMBRUK DI KAMPUNG NAMO BUAYA

https://www.singkilnews.id/2019/01/talud-masjid-ambruk-di-kampung-namo.html
![]() |
foto: talud penahan tanah pekarangan Masjid Kampong Namo Buaya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam AMBRUK/RUNTUH. |
Singkilnews.id,subulussalam-Pada tanggal 19 Januari 2019 tepat nya pada siang hari, talud penahan tanah pekarangan Masjid Kampong Namo Buaya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam AMBRUK/RUNTUH.
demikian keterangan Rahmad Sagala saat ditemui di
kediamannya minggu (27/1/2019). “Belum diketahui kapan talud tersebut di
perbaiki/dibangun kembali dan belum diketahui dari mana sumber anggaran
penggantinya, “tegasnya.
Sementara itu, ketua Tim Pelaksana Kegiatan atau TPK kampong
namo buaya saat di mintai keterangan terkait hal tersebut di hari yang sama
hanya mengetahui penyebab runtuhnya talud atau penahan tanah pekarangan masjid
namo buaya karena hujan deras dan akhirnya tanah timbunan longsor menerjang
serta menghancurkan tembok penahan,padahal masih dalam masa pelaksanaan
pekerjaan dan belum selesai,dana yang bersumber dari APBDes tahun 2018 dan
menelan anggaran Rp. 100.000.000 ( seratus juta rupah ) lebih,”kata nya, pada saat di hubungi Wartawan melalui telepon seluler.
Di tempat tepisah Jamal selaku ketua BPG/BPK kampung namo buayakepada,singkilnews,mengatakan
(26/1/2019 )di kediamanya,”bahwa pihaknya telah meminta kepada kepala kampung,
agar segera meperbaiki atau membangun kembali talud/penahan tanah pekarangan
masjid namo buaya tersebut.
Bukan hanya sampai disitu, ketua BPG juga memberitahukan
bahwa program pembangunan talud itu di masa pemerintahan Dewano dan pelaksanaan
nya dilanjutkan oleh Rahmad Sagala kepala kampong aktif sekarang. Saya tidak
tau berapa anggarannya, dan memang demikian selama ini saya lalui selaku
BPG, tidak ada pemberitahuan kepada saya
berapa anggaran setiap item kegiatan di desa, kecuali setelah pengamprahan,
tegas Jamal ketua BPG.(Sabirin Siahaan/Red)