Jalan Tak Kunjung Diaspal, Warga Relokasi Tanjung Betik Mengeluh

https://www.singkilnews.id/2025/09/jalan-tak-kunjung-diaspal-warga.html
foto Kades Tanjung Betik Amsar
SINGKILNEWS.ID – Warga Desa Tanjung Betik, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, kembali menyuarakan keluhan mereka terkait kondisi infrastruktur yang tak kunjung tersentuh pembangunan. Meski sudah hampir dua dekade direlokasi dari bantaran Sungai Lae Cinendang pascabanjir dan gempa tahun 2000-an, akses jalan utama menuju desa tersebut hingga kini belum juga diaspal.
“Kami sangat berharap pada tahun 2025 ini jalan tersebut bisa dibangun. Panjangnya hanya sekitar 350 meter dari Simpang Jalan Lintas Singkil–Subulussalam menuju desa kami. Tolonglah pemerintah kabupaten memperhatikan,” ujar Kepala Desa (Gecik) Tanjung Betik, Amsar, saat ditemui di kantornya, Kamis 4 September 2025.
Desa Tanjung Betik yang dihuni 75 kepala keluarga merupakan kawasan relokasi sejak tahun 2006. Saat itu, warga dipindahkan ke perumahan yang dibangun Badan Reintegrasi Aceh (BRR) pascatsunami. Hingga kini, mayoritas masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.
Namun, selain jalan, persoalan lain yang belum terselesaikan adalah drainase yang belum tertata serta sertifikat tanah yang tak kunjung diberikan kepada warga.
“Sejak awal, surat tanah kami diurus pemerintah. Tapi sampai sekarang sertifikat belum kami terima. Harapan kami, setiap kepala keluarga mendapat sertifikat sesuai data yang ada,” tambah Amsar.
Warga berharap pemerintah daerah memberi perhatian serius terhadap kebutuhan dasar mereka. Bagi masyarakat Tanjung Betik, kepastian akses jalan dan kepemilikan tanah bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga penopang utama kesejahteraan mereka.(red/sukri malau)