Dekranasda Aceh Kunjungi Tanah Bara, Dorong Pengembangan Bordir Khas Aceh Singkil

https://www.singkilnews.id/2025/10/dekranasda-aceh-kunjungi-tanah-bara.html
foto bersama di desa tanahmbara
SINGKILNEWS.ID – Tim Pembinaan Desa Kerajinan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Aceh melakukan kunjungan kerja ke Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kunjungan ini berfokus pada pengembangan potensi kerajinan bordir, yang menjadi salah satu produk unggulan binaan Dekranasda Aceh Singkil.
Kegiatan pembinaan yang dipusatkan di rumah bordir milik Ibu Amai tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Tim Pembinaan dan Penilai Gampong Kerajinan Aceh, Dr. Iskandarsyah Madjid, SE, M.Si, dan Humas Dekranasda Aceh, Zulkifli, SE, MM, beserta tim.
Turut hadir Kepala Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, Malim Dewa, mewakili Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Singkil, Ny. Hj. Habibatussania, serta Sekretaris Camat Gunung Meriah, Zulkifli, S.H, Kepala Desa Tanah Bara, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Iskandarsyah Madjid menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal yang penting untuk memetakan kondisi di lapangan sekaligus mencari solusi praktis dalam upaya memajukan sektor kerajinan dan ekonomi kreatif daerah.
“Tujuan utama kunjungan ini mencakup pemberian motivasi, pengecekan langsung di lapangan, identifikasi kebutuhan dan persoalan — seperti kondisi kelembagaan dan komunikasi kelompok — serta berdiskusi langsung dengan para pengrajin untuk menggali akar permasalahan. Semua temuan akan dibahas lebih lanjut dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik daerah,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, tim merencanakan pelatihan bagi para pengrajin, baik di Aceh Singkil maupun di Banda Aceh. Harapannya, sektor kerajinan dan ekonomi kreatif di Aceh Singkil dapat menjadi tumpuan ekonomi daerah ke depan.
Sementara itu, Kepala Desa Tanah Bara, Salman Manik, menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya desanya sebagai desa binaan Dekranasda Aceh.
“Kami berharap minat masyarakat terhadap produk bordir Ibu Amai yang semakin tinggi dapat mendorong pengembangan kerajinan tangan ini secara lebih luas,” ujar Salman.
Namun, Salman juga mengakui masih terdapat tantangan berupa minimnya keterampilan di kalangan warga dalam pengembangan kerajinan bordir. Ia pun berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, khususnya dalam bentuk pelatihan dan penyediaan sarana-prasarana seperti mesin bordir dan peralatan lainnya.
“Dengan dukungan itu, kami yakin ekonomi kreatif di Desa Tanah Bara dapat tumbuh dan menjadi kebanggaan daerah,” tambahnya.
(Redaksi)