Gedung SD Negeri 2 Sidorejo Rusak Parah, Butuh Perhatian Pemerintah

Foto, SDN 2 Sidorejo

SINGKILNEWS.ID – Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, kini memprihatinkan. Sejumlah gedung sekolah mengalami kerusakan parah akibat dimakan usia. Pihak sekolah pun berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera melakukan pembangunan atau rehabilitasi.

Hasil pantauan SINGKILNEWS di lapangan menunjukkan, hampir seluruh fasilitas utama di sekolah tersebut mengalami kerusakan serius. Lantai ruang kelas banyak yang retak dan hancur, dinding bangunan tampak lapuk dimakan rayap dan lembab, serta atap yang bocor ketika hujan turun. Bahkan, rumah dinas guru yang semestinya menjadi tempat tinggal tenaga pendidik juga sudah tidak layak huni.
Kondisi ini berdampak langsung terhadap kenyamanan dan keselamatan siswa maupun guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Saat musim hujan, air sering merembes ke dalam kelas sehingga siswa terpaksa belajar dengan kondisi lantai basah dan berbau lembab.

“Sekolah ini sudah sangat tua dan belum pernah mendapatkan perbaikan besar sejak didirikan. Jumlah murid kami sekarang kurang dari 100 orang, dan dengan kondisi bangunan seperti ini kami benar-benar kesulitan. Dana BOS yang kami terima juga sangat terbatas, tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan yang sudah parah,” ujar Kepala Sekolah SDN 2 Sidorejo, Yuliana, S.Pd, saat ditemui wartawan pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurut Yuliana, kerusakan yang terjadi bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan para siswa. “Beberapa bagian plafon sudah mulai roboh, dinding retak di beberapa titik, dan lantainya sudah hancur. Kami khawatir jika terus dibiarkan, bisa membahayakan anak-anak,” ungkapnya dengan nada harap.
Lebih lanjut, Yuliana menjelaskan bahwa pihak sekolah telah beberapa kali menyampaikan laporan dan proposal permohonan bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut maupun bantuan nyata yang diterima.

“Sekolah ini letaknya cukup jauh dari pusat kabupaten, jadi mungkin kurang mendapatkan perhatian. Padahal, di sinilah masa depan anak-anak di desa kami ditempa. Kami sangat berharap agar pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi dapat meninjau langsung kondisi sekolah ini,” tambahnya.

Sementara itu, beberapa warga sekitar juga menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi sekolah tersebut. Mereka menilai bahwa pendidikan di daerah pedesaan seringkali terabaikan, padahal menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Kalau bukan pemerintah yang memperhatikan, siapa lagi? Anak-anak kami butuh tempat belajar yang layak. Kami khawatir kalau terus dibiarkan, sekolah ini bisa roboh,” ujar salah satu warga, Mahmudin, orang tua siswa SDN 2 Sidorejo.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan, baik berupa rehabilitasi bangunan yang rusak maupun pembangunan gedung baru. Mereka juga menilai bahwa peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di daerah pelosok seperti Sidorejo merupakan bentuk nyata pemerataan pembangunan di bidang pendidikan.

Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan ini, SDN 2 Sidorejo menjadi potret nyata bagaimana sekolah-sekolah di pelosok masih berjuang keras menjalankan proses belajar mengajar di tengah keterbatasan fasilitas. Harapan besar kini tertuju kepada pemerintah agar segera memberikan solusi konkret, demi kenyamanan dan keselamatan generasi penerus bangsa di Aceh Singkil.(red/sukri malau)



Related

sosial 2609150947563353518

Post a Comment

emo-but-icon

item