Akibat Angin Kencang, Pasar Desa Mukti Lincir Porak-Poranda

SINGKILNEWS.ID – Angin kencang yang melanda Desa Mukti Lincir, Kecamatan Kuta Baharu, Kabupaten Aceh Singkil, Senin (3/11/2025) malam, menyebabkan bangunan pasar (pajak) setempat porak-poranda. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Desa Mukti Lincir merupakan salah satu desa terpencil yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Subulussalam. Untuk menuju pusat Kabupaten Aceh Singkil, warga harus menempuh perjalanan sekitar 60 kilometer dengan kondisi jalan yang rusak parah dan belum pernah tersentuh pengaspalan sejak Indonesia merdeka. Padahal, desa ini memiliki hasil bumi yang cukup melimpah seperti sayur-sayuran, kelapa sawit, jengkol, dan hasil tani lainnya.

Akibat buruknya akses jalan, petani kerap mengalami kerugian karena sulitnya menjual hasil pertanian mereka ke luar desa.

Ketua BPG Mukti Lincir, Eko, menjelaskan kepada SINGKILNEWS.ID bahwa angin kencang tersebut merusak dua jalur bangunan pasar yang dibangun secara swadaya bersama masyarakat sekitar tiga tahun lalu.

“Pajak ini kami bangun bersama masyarakat untuk mempermudah jual beli hasil tani dan memudahkan pengepul mengangkut hasil pertanian dari desa kami. Namun semalam sekitar pukul 10 malam pajak tersebut porak-poranda diterjang angin,” ujar Eko.

Setelah melihat kondisi pasar, Eko langsung menghubungi Kepala Desa Mukti Lincir, Jahar. Menurutnya, pemerintah desa menyatakan siap membahas perbaikan pasar tersebut, baik melalui anggaran desa maupun secara gotong royong.

“Setelah saya datangi lokasi, saya langsung mengabarkan kepada kepala desa. Beliau menanggapi bahwa jika memungkinkan anggaran desa akan diprioritaskan, atau kita perbaiki secara bergotong-royong,” tambah Eko.

Melalui media ini, Eko mewakili masyarakat berharap Pemkab Aceh Singkil dapat turun tangan membantu proses perbaikan.

“Harapan kami, Bupati Aceh Singkil Bapak Safriadi Oyon, dan Wakil Bupati Hamzah Sulaiman, bisa meluangkan waktu meninjau langsung kondisi ini serta membantu perbaikannya. Karena pajak ini adalah tempat utama masyarakat bertransaksi hasil bumi,” tutupnya.(red/sukri malau)


Related

SOSIAL 5352715232725623469

Post a Comment

emo-but-icon

item