Ayah Terseret Arus Demi Masa Depan Anak: Kisah Pengorbanan yang Menggetarkan Aceh Singkil

 Foto, Dedek saat menyeberangi Sungai

SINGKILNEWS.ID — Di tengah bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Singkil beberapa hari lalu, terselip sebuah kisah perjuangan yang menyentuh hati. Seorang ayah bernama Suryadi, atau akrab dipanggil Dedek Malau, warga Desa Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, nekat menerobos banjir demi mengantarkan berkas pendaftaran TNI untuk sang anak tercinta Ibnu Hafidz malau.

Bagi Dedek, mimpi anaknya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia bukan sekadar cita-cita, melainkan masa depan yang harus ia perjuangkan walau nyawanya sendiri menjadi taruhannya.

Terjebak Derasnya Arus

Pada hari kejadian, banjir sudah mencapai puncaknya. Air dari sungai meluap deras, menenggelamkan jalan-jalan utama dan memutus akses antar desa. Namun Dedek tetap memilih melanjutkan perjalanan. Menggunakan sebuah sampan kecil, ia berusaha melewati jalur yang menghubungkan wilayah Gunung Meriah menuju jalur Simpang Kanan.
 Foto,dedek malau

Namun nasib berkata lain. Saat melewati kawasan jembatan Kampung Silatong, arus mendadak semakin kuat. Sampan yang ditumpanginya terbalik, dan Dedek terseret derasnya arus.

Warga yang melihat kejadian itu hanya bisa berteriak meminta bantuan. Dalam kondisi banjir yang semakin dalam, evakuasi tidak mudah. Beruntung, tim SAR Airud yang sedang melakukan penyisiran segera bergerak cepat melakukan penyelamatan.

Diselamatkan Tim SAR Airud

“Alhamdulillah kami ditolong oleh tim SAR. Saat itu air membludak di Desa Selatong Kecamatan Simpang Kanan. Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas pertolongan mereka,” ucap Dedek dengan suara lirih sembari menahan haru, Senin (1/12/2025).

Meski tubuhnya kelelahan dan sempat mengalami syok, Dedek tetap memikirkan satu hal: berkas untuk anaknya. Setelah kondisi stabil, ia bahkan meminta bantuan warga untuk memastikan dokumen tersebut tidak rusak dan bisa tetap dikumpulkan.

“Demi masa depan anak saya, tidak apa-apa saya basah, terseret pun tak masalah,” tuturnya sambil menunduk, menahan perasaan yang campur aduk.

Doa dari Masyarakat Aceh Singkil

Kisah Dedek Malau dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat Aceh Singkil dan Subulussalam. Banyak yang terharu melihat ketulusan dan kegigihan seorang ayah yang rela mempertaruhkan nyawa demi cita-cita anaknya.

“Kami dari Pepulungan Malau, Singkil–Subulussalam(PMSS) ikut mendoakan agar anak saudara kami, Suryadi atau Dedek Malau, lulus menjadi anggota TNI. Semoga Allah SWT mengabulkan doa kami,” ujar Ustaz Lisannudin Malau.

Dukungan masyarakat semakin kuat. Mereka percaya perjuangan sebesar itu tidak akan sia-sia, dan pengorbanan seorang ayah yang sampai terseret arus hanyut adalah bentuk cinta yang akan dibalas oleh Tuhan dengan hasil terbaik.

Pengorbanan yang Menginspirasi

Di tengah bencana, kisah Dedek menjadi pengingat bahwa cinta orang tua kepada anak tidak mengenal batas—bahkan batas antara hidup dan bahaya sekalipun. Perjuangannya bukan hanya menggerakkan hati masyarakat, tetapi juga menjadi simbol bahwa harapan tetap hidup meski banjir merendam seluruh penjuru.

Kini, masyarakat Aceh Singkil menanti kabar baik tentang kelulusan anak Dedek dalam seleksi TNI. Doa terus mengalir, berharap pengorbanan seorang ayah yang hampir meregang nyawa demi masa depan anaknya menjadi catatan indah dalam perjalanan keluarga Malau.(red/sukri malau)

Related

SOSIAL 592694799465774494

Post a Comment

emo-but-icon

item