LMND Sindir Lemahnya Solidaritas Mahasiswa Aceh Singkil di Banda Aceh: “Rakyat Menjerit, Mereka Masih Diam”

Ketua LMND Surya Padli

SINGKILNEWS.ID – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Aceh Singkil melontarkan kritik keras atas minimnya solidaritas mahasiswa Aceh Singkil di Banda Aceh, sementara kampung halaman mereka tengah dilanda krisis logistik akibat banjir besar.

Ketua LMND Eksekutif Kabupaten Aceh Singkil, Surya Padli, menilai bahwa mahasiswa—yang selama ini disebut sebagai kekuatan moral dan garda perubahan—justru terlihat pasif ketika rakyat sedang berjuang mendapatkan kebutuhan paling mendasar.

“Ketika rakyat Singkil mengalami darurat pangan, air bersih, dan tempat tinggal, suara mahasiswa di Banda Aceh hampir tidak terdengar. Ini ironis. Dalam situasi genting seperti ini, mereka seharusnya berada di garda terdepan,” tegas Surya, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, mahasiswa adalah kaum intelektual yang selalu mengusung keberpihakan pada rakyat. Namun kenyataannya, saat banjir menghantam dan ribuan warga menunggu uluran tangan, aksi nyata mahasiswa Aceh Singkil justru belum terlihat signifikan.

Surya Serukan Aksi Cepat dan Tanpa Banyak Alasan

Dalam pernyataannya, Surya menuntut beberapa langkah konkret:

1. Mahasiswa Aceh Singkil di Banda Aceh harus segera membentuk posko solidaritas, menggalang bantuan, dan menggerakkan kampanye publik untuk mendorong percepatan penanganan darurat.

2. Pemerintah daerah wajib memastikan distribusi bantuan tidak lamban dan tidak pilih kasih.

3. Organisasi mahasiswa, komunitas pemuda, dan lembaga kemanusiaan harus bersatu, bukan saling menunggu.

“Jangan sampai mahasiswa hanya jago berdebat di ruang kelas, tetapi bungkam ketika rakyatnya kesulitan mendapatkan makanan. Solidaritas itu aksi, bukan slogan,” tambah Surya.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa yang benar-benar memahami sejarah perjuangan tidak akan membiarkan rakyatnya menjerit sendirian.

“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat! Bangkit dan Bergerak Demi Kemanusiaan!” pungkasnya.

(Red/sm)