Pasokan BBM Jauh dari Cukup, Gakorpan Desak Pemerintah Akhiri Krisis di Aceh Singkil
https://www.singkilnews.id/2025/12/pasokan-bbm-jauh-dari-cukup-gakorpan.html
Ketua LSM Gakorpan dan anrian di SPBU Singkil
SINGKILNEWS.ID – Kelangkaan BBM di Kabupaten Aceh Singkil memasuki fase mengkhawatirkan. Antrian kendaraan yang mengular di setiap SPBU terus terjadi setiap hari, menghambat arus lalu lintas dan membuat warga kehilangan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan bahan bakar.
Pasca banjir besar yang memutus distribusi, pasokan BBM ke Aceh Singkil belum pulih. Hampir seluruh kecamatan mengalami kondisi serupa: stok cepat habis, distribusi tersendat, dan masyarakat harus berebut antrean.
Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan) Aceh Singkil, Pardomuan Tumangger, menilai pemerintah daerah terlalu lamban merespons situasi ini.
“Selama pasokan BBM tidak ditambah, antrian akan terus mengular. Fakta di lapangan, setiap SPBU hanya menerima satu tangki tiap dua hari, itu pun cuma 16 ton. Sementara kebutuhan harian tembus lebih dari 30 ton,” tegas Pardomuan, Selasa (9/12/2025).
Ia memaparkan, berdasarkan perhitungan sederhana, kebutuhan harian memang jauh di atas suplai yang masuk. Untuk roda dua saja, sekitar 2.000 unit membutuhkan ±10 ton per hari. Ditambah kendaraan roda empat yang membutuhkan ±20 ton per hari, maka total kebutuhan satu SPBU mencapai lebih dari 30 ton.
“Kuota sekarang tidak masuk akal. Jelas tidak sebanding dengan konsumsi masyarakat. Tidak heran antrian dari pagi sampai malam tidak pernah putus,” ujarnya.
Pardomuan meminta pemerintah daerah segera menekan pihak terkait—baik Pertamina maupun pemerintah provinsi—untuk menambah suplai BBM secara signifikan.
“Jika pemerintah tidak segera bertindak, krisis ini akan berlarut. Masyarakat sudah cukup sengsara sejak banjir. Jangan tambah beban mereka dengan kelangkaan BBM,” katanya.
Sementara itu, masyarakat di berbagai kecamatan mengaku lelah menghadapi antrian panjang yang kini menjadi “pemandangan wajib” setiap hari. Banyak warga mengeluhkan aktivitas ekonomi terganggu, terutama pekerja yang harus antre hingga berjam-jam.
Warga berharap pemerintah tidak berhenti pada janji dan segera memastikan pasokan BBM kembali normal tanpa penundaan. (red)