Kisah Makmur, warga kampung bulusema Hidup di Gubuk Reyot Tak Layak Huni

https://www.singkilnews.id/2019/02/kisah-makmur-warga-kampung-bulusema.html
![]() |
foto: makmur(47) seorang warga miskin Desa bulusema Kecamatan suro, Kabupaten Aceh singkil |
Singkilnews.id – makmur(47) seorang warga miskin Desa bulusema Kecamatan suro, Kabupaten Aceh singkil menghabiskan, waktu sehari nya seorang diri di gubuk reyot beratap kan rumbia di ujung jembatan desa bulusema jalan lintasan singkil- subulussalam,gubuk tersebut tak layak huni.
Makmur kepada singkilnews, mengatakan saat di temui di gubuknya
jumat(1/2/2019)”saya belum pernah mendapatkan
bantuan, selama saya di sini kata makmur, bahkan tanah kami tempati ini, adalah
bukan milik kami melain meminjam kepada salah seorang masyarakat di sini” tutur makmur.
Walau kondisi seperti itu, ia tetap berusaha keras untuk
mendapatkan biaya hidup sehari-hari. Ia
bekerja tukang panen kelapa sawit
warga.
makmur mengaku,ia pisah dengan istri nya beberapa tahun yang
lalu dan kini hidup menduda upah untuk sebagai tukang panen kepala sawit milik orang lain tergantung harga
sawit, apalagi sekarang harga sawit juga turun jadi ongkos nya juga murah”
katanya.
Rumah gubuk berukuran sekitar (2x3) meter itu terbuat dari
dinding papan dan atap rumbia. Kondisi
sebagian atap dan dinding telah lama rusak dan terbuka. Akibatnya saat musim
hujan, makmur terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.
“Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak
bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk
memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah,” harapnya.
Sementara itu, Hasiman kepala Kampung
di bulu sema, Kecamatan suro, mengaku prihatin dengan kondisi makmur. Hasiman mengatakan,
beberapa waktu lalu ia mengajukan permohonan bantuan rumah kepada Pemerintah
setempat. Namun hingga kini,makmur tak kunjung mendapatkan bantuan rumah yang
layak.
Pak makmur, sambung hasiman, tinggal seorang diri karena
belio duda. Sebelumnya, dia. Tinggal di kampung cibubukan kecamatan simpang
kanan.lalu pindah ke bulusema ini”kata hasiman.
"setahu saya dari dulu memang tidak ada perhatian dari
pemerintah. Harapan saya pihak pemerintah
kabupaten aceh singkil/ dinas terkait agar mau membantu membangun rumah pak
mamur, karena dari desa pernah diusulkan tapi sampai sekarang tidak ada
kejelasan,”pungkasnya.(red)