BBM Langka Pasca Banjir, FMPK-AS Desak Pemerintah Hadir dan Usut Dugaan Penimbunan di Aceh Singkil
https://www.singkilnews.id/2025/12/bbm-langka-pasca-banjir-fmpk-as-desak.html
Ketua FMPK-AS M.Yunus
SINGKILNEWS.ID – Pasca surutnya banjir di Kabupaten Aceh Singkil, persoalan baru kembali mencuat, yakni kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang semakin parah. Kondisi ini memicu antrian panjang di sejumlah SPBU dan menuai sorotan dari berbagai pihak.
Ketua Forum Mahasiswa Peduli Kebijakan Aceh Singkil (FMPK-AS), M. Yunus, angkat bicara terkait situasi tersebut. Ia menilai pemerintah harus segera hadir dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis BBM yang terjadi di wilayah tersebut.
“Dalam beberapa hari terakhir, kelangkaan BBM di Aceh Singkil sangat memprihatinkan, khususnya di Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan, dan Singkil. Antrian kendaraan di SPBU bahkan mengular hingga berjam-jam,” ujar M. Yunus, Sabtu (6/12/2025).
Ia menegaskan, minimnya pasokan BBM dari luar daerah menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan. Menurutnya, jumlah kendaraan yang beroperasi setiap hari di Aceh Singkil mencapai ribuan unit, baik roda dua, roda empat, hingga kendaraan berat.
“Kami meminta pemerintah menambah pasokan BBM dari Sumatera maupun dari wilayah Aceh lainnya. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban akibat distribusi yang tidak seimbang,” tegasnya.
Selain itu, FMPK-AS juga mencium adanya dugaan penimbunan BBM oleh oknum tertentu demi meraup keuntungan pribadi. Bahkan, pihaknya mendapat informasi bahwa BBM tersebut diperjualbelikan secara daring, serupa dengan praktik penjualan barang ilegal.
“Ini harus segera ditindak oleh aparat penegak hukum. Kami minta aparat wilayah untuk serius mengusut dugaan penimbunan ini,” katanya.
M. Yunus juga mengungkapkan bahwa pasokan BBM ke Aceh Singkil hanya sekitar 16 ton setiap dua hari, jumlah yang dinilai sangat tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang mencapai lebih dari 2.000 kendaraan per hari.
“Dengan pasokan sekecil itu, sangat wajar jika terjadi kelangkaan dan antrian panjang. Kami mendesak agar distribusi ditambah dan SPBU dioperasikan 24 jam penuh untuk mengurai antrian,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, FMPK-AS juga mengajak Forkopimda Aceh Singkil untuk bergandengan tangan mencari solusi, serta mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penimbunan BBM demi kepentingan pribadi.
“Jika semua pihak bekerja sama, persoalan ini tidak akan berlarut-larut,” tutupnya.
Sebelumnya, antrian kendaraan di SPBU wilayah Kecamatan Singkil, Gunung Meriah, dan Simpang Kanan dilaporkan sangat memprihatinkan. Bahkan, sejumlah warga terpaksa menginap di SPBU demi mendapatkan BBM untuk kendaraan mereka, baik roda dua maupun roda empat. (Red)